Minggu, 19 Juli 2015

YANG DI QURBANKAN ISMAIL BUKANLAH ISHAQ



Setiap tahunnya umat Muslim selalu memperingati hari raya Qurban. Ada banyak hikmah dibalik hari raya qurban, termasuk didalamnya adalah kisah awal dibalik hari raya qurban yang identik dengan kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan puteranya, Nabi Ismail 'alaihissalam.
Mungkin semua Muslim sudah hafal betul kisah tersebut sejak kecil, tapi apa jadinya bila kisah tersebut mendapat pertentangan atau bantahan pihak lain yang menurut mereka kisah tersebut salah?

Benarkah kisah pengqurbanan Ismail kepada Allah didalam Al Qur'an telah salah?
Kristen mengatakan Al Qur'an telah salah karena yang benar adalah Ishaq yang di qurbankan oleh Ibrahim. Lalu manakah yang benar? Islam atau Kristen? Al Qur'an atau Bibel?
Maka marilah kita kaji kebenarannya.





هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai." (Surah At-Taubah : 33)

Semua kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan pengqurbanan puteranya, Nabi Ismail 'alaihissalam serta kelahiran Nabi Ishaq 'alaihissalam dapat kita temui didalam Surah As-Saffat, ayat 100-113 :



وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِين
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِين
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِين
وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيّاً مِّنَ الصَّالِحِين

[109] Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku."
[100] Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
[101] Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
[102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[105] Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
[113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.

Bila dicermati secara seksama maka dapat di ketahui bahwa Ishaq lahir setelah peristiwa qurban tersebut, bukan Ishaq yang di qurbankan melainkan anak dari Ibrahim yang lebih dulu dari Ishaq. Lalu siapakah anak Ibrahim yang di qurbankan?


Didalam Surah Ibrahim, ayat 39 dijelaskan :



الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ

"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do'a."
Dari penjelasan dalil-dalil diatas maka sudah begitu nyata didalam Islam, bahwa Ismail adalah anak Ibrahim yang dikurbankan, karena Ishaq lahir setelah peristiwa perqurbanan tersebut.

*

Tapi Kristen sangat mati-matian membantah Al Qur'an dan mengatakan bahwa Ishaq lah yang di qurbankan Ibrahim, bukan Ismail. Kristen mengatakan bahwa di dalam Bibel, Ishaq adalah anak Ibrahim yang diqurbankan. Bila Kristen mengatakan demikian, ada baiknya kita teliti dan kaji bersama kebenarannya.
Benarkah apa yang tertulis dalam Bibel demikian?
Semua kisah Ibrahim, Ismail, dan Ishaq semuanya ada didalam Perjanjian Lama, Kitab Kejadian (Book of Genesis).

• Didalam Kejadian, Pasal 16, ayat 15-16 dijelaskan bahwa :
[15] Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dan Abraham menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
[16] Abraham berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

(Diatas menjelaskan bahwa Ismael lahir ketika ayahnya sudah berusia 86 tahun. Melalui Istrinya, Hagar)

• Didalam Kejadian, Pasal 21, ayat 5 dijelaskan bahwa :
[5] Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.

(Maka sudah sangat terbukti bahwa Ismael adalah anak pertama dari Abraham. Dan selisih usia Ismael dan Ishak adalah 14 tahun)

• Didalam Kejadian, Pasal 21, ayat 4 dijelaskan bahwa :
[4] Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.

Kita tau bahwa di dalam Kristen diwajibkan menyunat anak yang berusia 8 hari. Bila tidak disunat, maka orang tersebut wajib dibunuh (Kejadian 17:12-14).
Maka dimasa Ishak berarti tradisi menyunat sudah ada dan diterapkan.
Tapi sejak kapan perintah bersunat ada?

• Didalam Kejadian, Pasal 17, ayat 23-26 menjelaskan denga sangat jelas bahwa :
[23] Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.
[24] Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya.
[25] Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya.
Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat.

Maka kita sekarang tau bahwa perintah bersunat ada sejak Ibrahim berusia 99 tahun, dan Ismael berusia 13 tahun. dan setahun sebelum kelahiran Ishak.

• Didalam Kejadian, Pasal 22, ayat 2 menjelaskan bahwa :
[2] Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

(Ayat diatas sangat jelas mengalami kesalahan fatal, dan terbukti telah terdistorsi oleh tangan manusia.
Bagaimana mungkin Ishak bisa disebutkan sebagai anak tunggal, sedangkan Ismael lebih tua darinya 14 tahun, dan selama itu Abraham tidak mempunyai anak selain Ismael. Maka Ismael jelas menjadi anak tunggal selama 14 tahun, sebelum Ishak akhirnya lahir.
Sedangkan saat Ishak beranjak dewasa, Ismael pun masih hidup, dan ketika itu Abraham sudah meninggal.
Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal, karena cuma Ismael lah yang pernah menjadi anak tunggal Abraham.
Sudah sangat jelas bahwa ayat diatas telah mengingkari ayat-ayat Bibel sebelumnya, dan terjadi kontradiksi yang begitu konyol)

• Bagaimana tanggapan Umat Kristen soal kesalahan pada Kejadian 22:2 ?
Mereka mengatakan bahwa Ismael tidak diakui sebagai anak yang sah, karena lahir dari Hagar, yang merupakan budak dari Sara. Tapi dengan berkata seperti itu, sama saja mereka telah mengingkari dan mendustakan Kitab mereka sendiri. Karena didalam Kejadian, Pasal 16, ayat 3 dijelaskan bahwa :

"Jadi Sarai, isteri Abraham itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, — yakni ketika Abraham telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kana'an —, lalu memberikannya kepada Abraham, suaminya, untuk menjadi isterinya."

(Sudah jelas bahwa Hagar bukanlah menjadi budak Sara dan Abraham, karena saat itu Hagar sudah menjadi istri sah dari Abraham. Itu berarti Ismael juga anak yang sah dari Abraham)

• Tapi lagi-lagi Umat Kristen masih bersikeras, karena hanya Keturunan Ishak lah yang paling sah sebagai anak Abraham. Mereka merujuk pada, Kejadian 21:12 yang menjelaskan :
"Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak."

Dan lagi-lagi, Kejadian 21:12 mendapat bantahan keras dari ayat sesudahnya yaitu pada 21:13 yang menjelaskan bahwa :
"Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu."

(Maka jelas bahwa Allah pun menyatakan bahwa Ismael dan Ishak adalah sama-sama keturunan Abraham yang sah)

Bila umat Kristen masih mengotot dan bersikukuh bahwa hanya Ishak lah anak Abraham yang Sah, berarti mereka telah mendustai Kitab mereka sendirk, bukankah ini peristiwa paling menggelikan dan konyol?
Fakta membuktikan bahwa anak tunggal (dan Sah) bukan Ishak, melainkan Ismael. Maka anak yang akan disembelih oleh Abraham bukanlah Ishak, melainkan adalah Ismael.

Lalu bagaimana Kristen mengklaim bahwa yang di qurbankan adalah Ishaq, bukan Ismail?
Padahal sudah begitu jelas bahwa Kitab mereka sendiri (walau sudah terdistorsi dan penuh kontradiksi) mengatakan dengan sangat jelas bahwa bukan Ishaq yang dijadikan qurban, melainkan Ismail.
Darimana Kristen mendapatkan ide klaim yang begitu konyol tersebut?

*



نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)." (Surah Ali Imran : 3-4)
Inilah bukti kebenaran firman Allah 'azza wa jalla, inilah bukti janji yang sebenar-benarnya Allah kepada Islam. Al Qur'an adalah sebagai pembenar dari kitab-kitab sebelumnya dan Islam akan di menangkan atas segala agama manapun di muka bumi ini. Wallahu a'lam bishawab