
Bismillah... Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu 'ala Rosulillah wa 'ala Alihi wa Ashabihi Ajma'in. Amma ba'du.
Segala yang ada pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kesemuanya adalah mukjizat dan selalu membawa hikmah yang begitu besar bila kita mau memahaminya. Termasuk juga dengan keadaan Rasulullah yang seorang ummi (buta huruf).
Kenapa Saya menyebutnya salah satu diantara puluhan mukjizat Rasulullah?
Sama seperti halnya Nabi Musa 'alaihissalam yang kesulitan dalam berbicara, begitu juga dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak dapat membaca. Keduanya merupakan mukjizat yang Allah berikan sebagai penguat dakwahnya.
Banyak dari kita yang sudah tau bahwa sebelum kedatangan Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam sering disebut dengan jaman jahiliyah / jaman kebodohan. Seperti kita maklumi bersama, bahwa yang disebut Kebodohan dalam konteks ini bukanlah kebodohan karena tidak bisa membaca, menulis, melukis, atau belum mengenal teknologi, Tapi lebih karena kebodohan karena terjerumus dalam kesesatan.
Sebelum kedatangan Rasulullah, hampir seluruh manusia yang ada dibelahan bumi manapun mulai menganut pemahaman yang sesat, dan sudah jauh meninggalkan ajaran Tauhid yang diajarkan oleh Para Nabi dan Rasul terdahulu. Hampir semua manusia menyembah berhala, kekejian dan kebatilan dimana-mana, hukum tauhid sudah ditinggalkan. Inilah pengertian harfiah dari Jaman Jahiliyah.
Dan setelah kedatangan Rasulullah dengan cahaya Islam, maka segala yang mempunyai unsur Jahiliyah secara perlahan-lahan mulai di musnahkan. Maka Kaum Jahiliyah meliputi seluruh kaum manusia yang ada di seluruh permukaan bumi ketika itu.
Tradisi di Arab di masa itu adalah sebuah aib besar bila tidak bisa menjalankannya. Orang Arab di masa itu mempunyai tradisi tidak membaca, dan menulis, karena menulis dan membaca dianggap suatu kebodohan, dan mereka lebih suka mengandalkan ingatan dan ketajaman pikiran. Jadi membaca dan menulis dianggap sebuah aib besar saat itu.
Maka hampir seluruh penduduk Arab sepenuhnya adalah Kaum Ummi, kaum yang tidak bisa membaca dan menulis. Jadi definisi Jahiliyah dan Ummi sudah sangat jauh di dalam pengertiannya.
Begitu juga dengan yang dialami Rasulullah, bahwa di masa kanak-kanak hingga menginjak remaja tidak pernah diajarkan pada Kakeknya Abdul Muthalib dan Pamannya Abu Thalib untuk membaca dan menulis, karena itulah tradisi turun temurun orang Arab.
Sama seperti kita orang Jawa harus memanggil yang lebih tua dengan sebutan Mas atau Mbak, bila tradisi tersebut tidak kita laksanakan kita akan dianggap tidak memiliki sopan santun dan tata krama. Jadi sebuah tradisi yang fundamentalis memang sulit untuk di rubah. Rasulullah pun termasuk seorang Ummi, seorang yang tidak dapat membaca dan menulis.
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ "Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Surah Al-Jumu'ah : 2)
Imam Al- Alusi rahimahullah menjelaskan:
فالمعنى رسولاً من جملتهم أمياً مثلهم "Jadi, maknanya adalah seorang rasul dari kumpulan mereka yang ummi seperti mereka."
(Ruhul Ma’ani, 20/495. Mawqi’ At Tafasir)
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لَا نَكْتُبُ وَلَا نَحْسُبُ "Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi, kami tidak menulis dan tidak menghitung."
(HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)
Salah satu murid kesayangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bisa membaca dan menulis.
(Tafsir Imam Qurtubi, Juz 7 hal 298)
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا "Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, hanya saja aku diberi wahyu." (Surah Al-Kahfi : 110)
Lalu bagaimana bisa ketidak mampuan Rasulullah untuk membaca bisa menjadi sebuah mukjizat?
Bagaimana mungkin seorang manusia yang tidak bisa membaca dan menulis, bisa dikatakan membuat sebuah Kitab Suci yang teramat Agung kebesarannya?
Apakah ada Kitab suci di dunia ini yang bisa mengalahkan ilmu Sains selain Al Qur'an?
Tentu tidak ada. Hanya Al Qur'anul Karim satu-satu (yang benar-benar nyata) kitab suci yang mampu memgalahkan Sains sampai kapanpun.
Lihatlah Al Qur'an yang selama 1400 tahun lebih isinya tetap sama dan sama sekali tidak pernah berubah, masih suci hingga detik ini, dan tidak ada seorangpun yang bisa memalsukannya walau satu ayatpun.
Kalaupun seandainya semua Al Qur'an diseluruh dunia ini dibakar dan tidak tersisa satupun, maka akan dengan cepat para Hafiz (Penghafal) Al-Qur'an akan membuat lagi dengan isi yang sama persis dengan yang asli, tanpa perbedaan sedikitpun. Masyaa Allah...
Apakah Al-Qur'an buatan manusia seperti Muhammad? Sedangkan Rasulullah sendiri tidak bisa menulis dan membaca?
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."
(Surah An-Nisa' : 82)
*
Sebagai pembuktian sederhana saja bahwa memang Al Qur'anul Karim adalah firman Allah 'azza wa jalla yang sebenar-benarnya.
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap..."
(Surah Al Fushshiilat : 11)
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya."
(Surah Al Anbiya' : 30)
Di kedua ayat diatas disebutkan bahwa dahulu alam semesta masih berupa asap, bersatu, lalu dipisahkan sehingga menjadi alam semesta seperti sekarang. Semua muslim tau betul perihal itu sejak lebih dari 1400 tahun silam.
Sedangkan NASA baru mempublikasikan fakta temuan tersebut pada abad ke-21, NASA menjelaskan bahwa :
"Dahulu awal alam semesta masih berbentuk 1 Nebula (seperti sebuah kabut asap), Lalu Nebula besar tersebut memisah (Bing-bang), dan pecahan tersebut Membentuk Milayaran Galaksi dan Jutaan milyar bintang, Planet, dan semua benda angkasa lain."
Bayangkan... NASA yang dipenuhi ratusan ilmuwan jenius baru bisa menemukan fakta tersebut pada abad ke-21.
Apakah mungkin seorang manusia yang hidup di pada tahun 570 M sampai tahun 632 M, dijaman yang belum mengenal teknologi canggih seperti sekarang bisa menulis awal mula bentuk alam semesta?
Sangat tidak mungkin sekali, dan semua orang dengan taraf pemikiran paling rendah sekalipun bisa mengetahuinya bahwa itu tidaklah mungkin.
Siapa lagi yang lebih tau awal mula pembentukan alam semesta jika bukan yang menciptakan langsung alam semesta itu sendiri yaitu Allah 'azza wa jalla.
Lalu Allah mewahyukan hal tersebut kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam?
Sangat mungkin sekali.
وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ مِنْ نُطْفَةٍ إِذَا تُمْنَىٰ "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. dari air mani, apabila dipancarkan."
(Surah An-Najm : 45-46)
Para Ilmuwan Sains pada abad ke-18 hingga abad ke-20 percaya bahwa jenis kelamin calon bayi ditentukan oleh sel Ibunya, atau dengan gabungan sel Ibu dan Ayahnya maka jenis kelamin baru bisa ditentukan. Tapi Al Qur'an berkata lain, seperti dijelaskan dalam ayat diatas bahwa jenis kelamin calon bayi sepenuhnya ditentukan air mani pihak Laki-laki (Ayah).
Lalu mana yang benar? Ilmuwan Sains atau Al-Qur'an?
Ilmuwan abad ke-21 mengakui kebenaran Al Qur'an bahwa kini dipahami bahwa jenis kelamin ditentukan sel sperma dari laki-laki, dan perempuan tidak memiliki peran apapun dalam proses ini. Kromosom merupakan unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. 2 dari 46 kromosom yang menentukan struktur seorang manusia diketahui sebagai kromosom jenis kelamin. 2 kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada perempuan, karena bentuk-bentuk kromosom ini mirip dengan huruf X dan Y. Kromorom Y membawa gen yang mengkode sifat laki-laki, sedangkan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat perempuan.
Apa mungkin seorang yang hidup di abad ke-7 bisa mengetahui secara detail proses reproduksi dengan begitu detail, sedangkan manusia yang memiliki alat super canggih di abad ke-21 baru bisa mengetahuinya?
Bahkan seorang Professor Leon Keith Moore sekalipun menyerah kepada Al Qur'an dan mengakui kebenaran Islam dan Al Qur'an.
Siapa lagi yang mengetahui rahasia penciptaan awal manusia bila bukan Allah 'azza wa jalla, dan lalu Allah mewahyukan hal tersebut kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jadi inilah hikmah sekaligus mukjizat dari ketidak mampuan Rasulullah untuk menulis dan membaca, dan Al Qur'an adalah mukjizat terbesar Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah. Allahu akbar...
وَإِذَا قِيْلَ لَهُمْ ءَامَنُوْا كَمَا ءَامَنَ النَاسُ قَالُوْا أَنُؤْمِنُ كَمَا ءَامَنَ السُّفَهَاءُ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُوْنَ
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu."
Wallahu a'lam bisshawab...
postingan yang sangan mendidik
BalasHapus